Catatan Humor Impian Pengangguran
Catatan Humor Impian Pengangguran– Setelah lama vakum, republik gondes kembali menyapa pembaca lewat catatan kecil ini. Maklum, beberapa bulan ini saya sibuk banget. Sibuk jadi pengangguran...
Tolong jangan ketawa dulu. Catatan ini bukan cerita lelucon stand up comedy, apalagi catatan utang.
Jangan pula mencibir, “jadi pengangguran kok bangga...” Jangan! Pengangguran itu hal yang mulia. Penuh filosofi. Karena pengangguran itu singkatan dari “pemuda penuh pengharapan takkan gugur di comberan.” Artinya: Pemuda tangguh yang tak menyerah dalam menggapai impian dan harapan! Apapun rintangan menghadang, selalu berharap dapat sms hadiah mobil dari bank meski tak pernah punya rekening dan itu bukan penipuan! Berharap dapat istri cantik nan kaya raya meskipun tampangnya pas pasan. Dan berharap tak ada yang membangunkan dari mimpi!
Tapi sayang, masa pemuda penuh pengharapan itu sudah lewat karena sekarang saya sudah tua. Untunglah masih jadi pengangguran.... yang (lagi-lagi) masih suka bermimpi. Yah... walaupun sekarang terpaksa harus bangun lebih awal karena disiram air comberan oleh istri...
Saya nganggur bukan karena malas. Sama sekali bukan. Saya justru rajin banget. Rajin tidur... rajin nongkrong... rajin main game online...
Saya tuh orangnya emang terlalu gigih ngejar cita-citata sehingga susah dapat kerjaan. Bukannya pilih pilih kerjaan. Hanya menjalankan amanah dari ortu. Bapak Ibu dulu pernah kasih nasehat: “Nak, Gantungkan mimpimu setinggi langit. Jangan mudah menyerah. Percayalah, suatu saat nanti kau pasti mampu meraihnya.”
Ternyata untuk menggantungkan mimpi setinggi langit itu susah banget. Jangankan setinggi langit, setinggi jemuran aja terjatuh sebelum sempat tidur. Parah!
Saya tak kehabisan akal. Untuk menggantungkan mimpi setinggi langit itu harus naik pesawat. Namun itupun tidak bisa. Kenapa? Jangan berpikir karena yang saya naiki itu ternyata pesawat telepon atau pesawat televisi loh ya... Bukan. Kan saya tak lagi becanda.
Saya beneran naik pesawat terbang dan tidur. Tapi... di atas sana ternyata nggak ada cantolan buat menggantungkan mimpi! Justru hati saya kecantol ama pramugari yang cantik. Sayang... Seperti yang kalian duga, hati pramugari itu nyantol di suaminya.
Ya sudahlah... akhirnya saya balik ke rumah dan menggantungkan mimpi saya di pohon jengkol. Eh... pohonnya langsung mati. Sial!
Setelah menyadari menggantungkan impian itu susah, akhirnya saya pasrah. Sekarang impian itu saya buang di tempat sampah. Apa daya, tukang sampahnya minta ongkos tambahan. Alasannya, terlalu berat.
Capek deh...
Kembali soal penganguran. Sebenarnya pengangguran itu pilihan. Pilih kerja atau dikerjain? Kalo kamu kira-kira pilih yang mana? Pasti pilih kerja. Dan pekerjaan itu banyak sekali. Kamu tinggal pilih. Mau yang halal atau haram, yang berat maupun yang ringan. Mau jadi presiden atau jadi pengamen. Semuanya ada. Asal... rela tidak digaji!
Apapun kerjanya, hati harus selalu riang gembira. Wis, sing penting njoged rame-rame...
Apapun kerjanya, hati harus selalu riang gembira. Wis, sing penting njoged rame-rame...
Contohnya saya pernah jadi agen rahasia. Keren kan? Pasti kamu bayangin sosok pria keren, pakai tuxedo, bawa pistol, dikerubutin banyak cewek layaknya James Bond. Tapi saya mah biasa aja, nggak lebay kayak gitu. Cukup pake kaos oblong, bawa pensil dan rekap togel. Iyalah... agen togel kan rahasia. Kalo ketahuan mah ditangkap polisi...
Tapi itu dulu.... Sekarang saya mah udah insyaf. Nggak mau jadi agen togel lagi. Sekarang saya jadi bandarnya...
Selain itu saya nyambi jadi tukang. Tepatnya, tukang ngibul
So... kesimpulannya, yang saya tulis di atas tadi ngibul semua, hahaha...
Terima kasih telah meluangkan waktu membaca catatan humor karya orang tak punya kerjaan alias pengangguran. Semoga saat baca ini kamu lagi suntuk karena habis dimarahi boss. Bersyukurlah karena itu artinya kamu punya kerjaan, bukan pengangguran. Matur nuwun....
Post a Comment